Wayang Sodo: Keajaiban Seni dari Lidi Bambu yang Ada di Mojokerto

Wayang Lidi koleksi Museum Gubug Wayang Mojokerto. 16/9/2025. Foto:Nuri.

Mojokerto - Wayang bukan sekadar seni pertunjukan, melainkan cerminan dari dinamika kehidupan manusia yang terus bertransformasi. Di Museum Gubug Wayang Mojokerto, transformasi ini terlihat nyata pada koleksi uniknya, yaitu Wayang Sodo atau wayang lidi. Koleksi ini membuktikan bahwa wayang bisa diciptakan dari berbagai bahan, termasuk lidi pohon kelapa, yang memperkaya khazanah budaya pewayangan.


Wayang Sodo ini adalah hasil kreasi dari Mbah Marsono, seorang seniman dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Inovasinya ini muncul pada tahun 2011, setelah sebelumnya ia berhasil membuat wayang dari bahan rumput. Wayang lidi ini mulai dibuat oleh Mbah Marsono pada tahun 2011. Koleksi Wayang Sodo ini bisa ditemukan dan dinikmati oleh pengunjung di Museum Gubug Wayang, Mojokerto.


Kreasi ini muncul dari ide Mbah Marsono yang ingin memanfaatkan bahan alam yang melimpah dan seringkali terbuang, seperti lidi dari daun kelapa (blarak), menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi. Lidi kelapa yang masih basah dan lentur dipilih sebagai bahan utama karena mudah dibentuk.


Proses pembuatan satu Wayang Sodo cukup rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Lidi-lidi dari pohon kelapa gading, yang dianggap sebagai bahan terbaik, dirangkai dengan teliti. Butuh waktu sekitar 4 hingga 5 jam untuk menyelesaikan satu bentuk wayang. Menurut Salma, staf Museum Gubug Wayang, keunikan wayang ini terletak pada kerumitan dan nilai etnik yang dimilikinya. Pengunjung yang ingin tahu lebih detail tentang koleksi ini bisa memindai kode QR yang tersedia di depan pajangan.

0 Comments